Minggu, 15 Mei 2016

Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah

I. Judul PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN ETOS KERJA GURU PAI (STUDI KASUS DI MAS BABUSSALAM) II. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam memperlancar kegiatan belajar mengajar (KBM). Peranannya bukan hanya menguasai teori-teori kepemimpinan, lebih dari itu seorang kepala sekolah harus bisa mengimplementasikan kemampuannya dalam aplikasi teori secara nyata. Untuk itu seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki ilmu pendidikan secara menyeluruh Dalam hal ini, pengembangan SDM merupakan proses peningkatan kemampuan manusia agar mampu melaksanakan pilihan-pilihan. Pengertian ini memusatkan perhatian pada pemerataan dalam peningkatan kemampuan manusia dan pemanfaatan kemampan itu. Kepala sekolah adalah pemimpin yang mempunyai peran sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan kelompok itu. Tujuan tersebut merupakan tujuan bersama. Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik. Dan juga merumuskan dengan teliti tujuan kelompok supaya anggota dapat bekerja sama mencapai tujuan tersebut. Seorang kepala sekolah menduduki jabatannya karena ditetapkan dan diangkat oleh atasan (yayasan). Didalam usaha meningkatkan mutu sekolah, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas - fasilitas sekolah. Disamping itu juga harus memperhatikan mutu guru-guru dan seluruh staf kantor. Fungsi dan tugas kepala sekolah sebagai pemimpin (leadership) antara lain: 1. Dapat dipercaya, jujur dan tanggungjawab. 2. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa. 3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah 4. Mengambil keputusan urusan intern dan eksteren sekolah 5. Membuat, mencari dan memilih gagasan baru. Disamping semua itu, kepala sekolah juga harus mampu membangkitkan semangat kerja yang tinggi. Ia harus menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, aman dan semangat. Ia juga harus mampu mengembangkan staf untuk bertumbuh dalam kepemimpinannya. Fungsi kepala sekolah yang berhubungan denagn etos kerja guru pendidikan agama Islam adalah memahami kondisi guru dan karyawan. Dalam menjalankan tugas tersebut ia tidak bisa mewujudkan tujuannya apabila kondisi kerja para guru tidak tertata dengan baik. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah menghadapi tanggungjawab yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan memadai. Ia hendaknya belajar bagaimana mendelegir wewenang dan tanggungjawab sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha pembinaan program pengajaran. Suatu proses pengembangan SDM tersebut harus menyentuh berbagai bidang kehidupan yang harus tercermin dalam pribadi para pemimpin, termasuk kepala sekolah. Karena erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah, seperti disiplin sekolah, iklim budaya dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Agar tugas-tugas berhasil baik ia perlu memperlengkapi diri perlengkapan pribadi maupun perlengkapan profesi. Ia harus memahami masalah kepemimpinan. Berdasarkan wawancara penulis kepada Bpk. Muhammad Zukhdi, Lc, MA selaku kepala sekolah MAS Babussalam, beliau menjelaskan bahwa usaha-usaha beliau dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI antara lain: 1. Sering memberikan kontrol terhadap aktifitas guru bidang studi PAI. 2. Memberikan saran terhadap guru PAI dalam melaksanakan tugasnya. 3. Membuat program baru untuk meningkatkan pengajaran PAI 4. Memberikan program pelatihan-pelatihan, bimbingan dan mengarahkan para guru PAI agar mencapai tujuan pendidikan. 5. Peningkatan kesejahteraan guru. Menurut Husaini Usman (1997:93) bahwa kepemimpinan kepala sekolah secara khusus haruslah memiliki keahlian teknik, baik dalam arti sebenarnya maupun singkatan. Arti TEKNIK secara singkatan, yaitu: 1. Terampilan. Keterampilan dalam memimpin meliputi: manajerial, sosial dan teknikal. 2. Etos kerja. Meningkatkan etos kerja guru meliputi: mempunyai visi jauh kedepan, kerja keras, kreatif, inovatif, kerja secara sistematis dan tanggungjawab. 3. Keberanian. Berani dalam mengambil keputusan 4. Negosial ialah perundingan untuk mufakat. 5. Intuisi bisnis adalah berfikir secara ilmiah 6. Kewirausahaan (enterpreneur) adalah memanfaatkan sumber daya yang ada. Berkembangnya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan dan perkembangan mutu professional di antara para guru banyak ditentukan oleh kualiats kepemimpinan kepala sekolah. Guru sebagai suatu profesi memiliki banyak tugas, baik yang berkaitan oleh dinas maupun non dinas, yakni dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut dapat kita kelompokkan yaitu tugas dalam profesi, tugas dalam bidang kemanusiaan, dan kemasyarakatan. Disamping itu tugas guru meliputi mendidik, melatih dan mengajarkan. Mendidik berarti mengembangkan dan merumuskan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada diri siswa. Seorang guru yang mempunyai etos kerja yang tinggi, maka dia akan melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dan demikian halnya dengan seorang guru yang mempunyai etos kerja yang rendah, maka dia akan bermalas-malasan dan kurang adanya tanggung jawab, setengah-setengah dalam melaksankan tugas keguruan, namun demikian kita tidak bisa menyalahkan guru yang beretos kerja yang rendah, tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang tidak bisa diabaikan begitu saja, tetapi harus diperlukan atau dicari pemecahan sehingga faktor tersebut akan berpengaruh secara positif terhadap etos kerja guru. III. Fokus Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di MAS Babussalam 2. Bagaimana etos kerja guru di MAS Babussalam 3. Apa faktor yang mempengaruhi etos kerja guru di MAS Babussalam 4. Upaya apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MAS Babussalam 5. Apa kendala kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MAS Babussalam IV. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MAS Babussalam. V. Manfaat Penelitian Dari uraian di atas, dalam penelitian ini dapat diambil manfaatnya anatara lain sebagai berikut: 1. Mengetahui seberapa besar peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MAS Babussalam? 2. Mengetahui faktor penyebab etos kerja guru di MAS Babussalam? 3. Mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru PAI di MAS Babussalam? REFERENSI Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo, 1994 Dr. E. Mulyasa, M. Pd, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung PT. REMAJA ROSDA KARYA, 2004. Drs. Muhaimin. MA. Paradigma Pendidikan Islam. Upaya Mengefektikan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Rosdakarya. Bandung. 2001 Drs. Soekarto Indrafachrudi, Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik. Ghalia Indonesia. Jakarta. 1993. Drs. Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. Kanisius. Yogyakarta. Cet. Ketiga. 1988. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2003. Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T. Manajemen Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Cet. Pertama. 2006. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet. X, Jakarta, Rineka Cipta, 1996. Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta, Rajawali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar